fisika@unm.com (0411)840662

Guru Fisika se-Kabupaten Bone Ikuti PKM Pelatihan Aplikasi TrajectoLearn Berbasis Kecerdasan Buatan

Sebanyak 27 guru Fisika SMA se-Kabupaten Bone bersama satu kelas peserta didik kelas XI mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Aplikasi Tracker Berbasis Kecerdasan Buatan pada Materi Gerak Parabola”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen Jurusan Fisika FMIPA UNM sebagai upaya mendorong pemanfaatan teknologi pembelajaran modern di sekolah.

PKM ini merupakan implementasi hasil penelitian tentang pengembangan TrajectoLearn, sebuah aplikasi Android berbasis artificial intelligence (AI) yang dapat menganalisis gerak parabola hanya melalui rekaman video dari smartphone. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memperoleh parameter fisika seperti kecepatan awal, sudut elevasi, ketinggian maksimum, dan jangkauan gerak secara otomatis serta real-time.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran fisika. Ketua pelaksana, Dr. Abdul Haris, M.Si., membuka kegiatan sekaligus menjelaskan urgensi penggunaan media pembelajaran interaktif guna mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep abstrak, khususnya materi gerak parabola.

Pada sesi inti, peserta memperoleh pelatihan langsung penggunaan TrajectoLearn mulai dari instalasi, demonstrasi analisis lintasan, hingga praktik mandiri. Guru-guru dan siswa tampak antusias mencoba fitur-fitur aplikasi, terutama kemampuan AI dalam mendeteksi lintasan dan menghitung parameter gerak secara otomatis melalui video yang diambil dengan ponsel mereka.

Hasil evaluasi menunjukkan respons yang sangat positif. Berdasarkan angket yang dibagikan, tingkat kepraktisan aplikasi berada pada rentang 68 – 74 %, yang dikategorikan “sangat baik”. Guru menilai aplikasi ini mampu memvisualisasikan materi dengan lebih konkret, sedangkan siswa menganggapnya menarik, inovatif, dan mudah digunakan secara mandiri.

Selain pelatihan, tim PKM juga memberikan pendampingan lanjutan agar guru dapat mengintegrasikan teknologi ini dalam pembelajaran di kelas. Pendampingan mencakup konsultasi teknis, penyediaan modul digital, serta dokumentasi penggunaan aplikasi dalam kegiatan belajar.

Melalui kegiatan ini, para guru diharapkan lebih siap memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menciptakan pembelajaran fisika yang interaktif dan kontekstual. Sementara itu, peserta didik didorong untuk lebih aktif mengeksplorasi konsep fisika melalui media berbasis AI dan machine learning.

Ke depan, tim pelaksana berencana memperluas pengembangan media pembelajaran berbasis AI pada berbagai materi fisika lainnya, dengan desain yang lebih adaptif dan interaktif. Program lanjutan ini diharapkan memberikan dampak yang lebih luas dalam peningkatan kualitas pembelajaran fisika di sekolah.