PhysicsTalks Series #5 kembali hadir pada Rabu, 23 Juli 2025, mengangkat topik terkait Beton. Selama ini, beton mungkin lebih dikenal sebagai wilayah teknik sipil, namun hal ini juga tidak lepas dari Fisika Material. Beton bukan sekadar campuran semen, air, dan kerikil, tetapi merupakan material kompleks yang menuntut pemahaman fisis mendalam agar kuat, efisien, dan berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Ruang Seminar Lt. 5, serta disiarkan melalui Zoom dan YouTube, dan dihadiri oleh sekitar 50 peserta, terdiri atas dosen dan mahasiswa.
Mengisi sesi kali ini adalah Agus Susanto, S.Si., M.T., Ph.D., seorang peneliti sekaligus dosen di bidang teknik sipil yang membumikan kembali konsep-konsep fisis dalam dunia konstruksi.


Dalam presentasinya, Dr. Agus membedah berbagai aspek beton, mulai dari jenis-jenis beton, konsep self-healing, hingga teknologi rehabilitasi beton yang sedang berkembang. Disampaikan pula bahwa beton Portland, yang umum digunakan, ternyata melepaskan emisi CO₂ yang cukup tinggi. Oleh karena itu, hadirnya pozzolan menjadi solusi material alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Beliau juga memperkenalkan konsep degree of hydration, yakni ukuran seberapa banyak reaksi kimia dalam semen yang telah terjadi, sebagai indikator penting dalam menentukan kekuatan beton. Materi disusun runtut dan ilmiah, tetapi tetap membumi.
Salah satu momen menarik adalah ketika dibahas soal dua merek lokal, Bosowa dan Tonasa, yang ternyata sering digunakan di wilayah kita. Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan: Bosowa cepat mengering namun kurang awet, sementara Tonasa lambat kering tapi tahan lama. Fenomena ini menimbulkan diskusi menarik tentang pentingnya riset berbasis data untuk mengukur sifat-sifat beton secara lebih presisi dan ilmiah.


PhysicsTalks kali ini bukan hanya memperluas wawasan peserta tentang teknologi material, tetapi juga menyadarkan kita bahwa ilmu fisika itu memiliki aplikasi yang sangat luas di berbagai bidang. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu dasar seperti Fisika sangat penting dan menjadi pondasi dari berbagai aspek aplikatif.